Minggu, 18 November 2012

about the end of us

begitu kelamnya bulan ini, betapa tidak, tepat tanggal 17 november kemaren aku harus menerima kenyataan bahwa Dinda Nadya Putri seorang wanita yang saya muliakan, MENYUDAHI hubungan nya dengan saya. mungkin saya akan menceritakan kembali kronoligi kejadian nya. 

kembal ke tanggal 17 november 2012

kemaren lusa, tepatnya sore hari, Dinda sudah berencana mau pergi dengan teman-temannya. dan waktu dia sudah perjalanan saya titip pulsa ke dia. tidak lama kemudian dia datang. karena Dinda tidak ingin masuk, yasudah kami pun berbicara diluar. sementara saya basa-basi dia selalu saja sibuk dengan bb nya. karena penasaran, saya pun ingin mengetahui sebenarnya apa yang buat dia sibuk dengan bb nya. benernya sih saya udah hampir benci sama bb nya dia, karena bb nya dia selalu saja bikin penasaran. saya sebernya udah bilang ke dia, dia mau bbm sms sama cowok pun tidak apa-apa asalkan tidak aneh-aneh, tapi kenapa masih saja saya tidak dikasih lihat hapenya. oke, karena dia sudah mulai sewot, aku coba alihkan perhatian, ake berniat masukin uang pulsa ke dalam tasnya, tapi Dinda tiba-tiba berubah jadi membentak saya dengan nada yang cukup tegas. sontak saya pun terpancing dan membalas bentakan nya. dan setelah itu, pertengkaran dimulai.

tidak lama, saya sadar, perbuatan saya tadi tidak pantas saya lakukan. maka, saya sms dia meminta maaf, tidak ada jawaban. saya biarkan sejenak. selang satu jam, saya sms lagi dia, saya minta maaf lagi. hasilnya pun sama. saya berusaha terus meminta maaf lewat sms tidak ada blasan, hampir lebih dari 20 sms minta maaf saya kirim ke dia. saya telepon hampir lebih dari 20 juga tidak ada jawaban. 
hari ini. tanggal 17 november 2012. tepatnya malam minggu. saya sudah benar-benar tidak kuat lagi, saya mantapkan niat saya untuk meminta maaf langsung ke dia. lalu saya berpikir, karana menurut artikel, cokelat bisa membuat stress berkurang, saya berniat membelikan dia sebungkus cokelat putih Toblerone dengan dihiaskan pita berwana pink dan kertas yang bertuliskan 'maafin ya sayang'. oke saya pergi kerumah dia sambil mencari cokelat tersebut. 

saya mampir ke alfamart untuk membei cokelat toblerone putih tersebut. kosong. saya tidak menyerah saya coba ke indomart. kosong juga. saya terus mencari. akhirnya sampai di toko ke 5 saya dapat cokelat terbesut dengan harga yang pas dengan uang yang ada di dompet saya. oke, tidak apa-apa berkorban demi dapat maaf dari Dinda. 

sesampai dirumah dia, kebetulan sekali ada adeknya yang sedang di teras rumah. dia msuk kedalam dan memanggil seorang gadis yang menjadi tujuan saya. tidak lama Dinda pun keluar. saya amat terkejut ternyata dia sudah berpakaian rapi layaknya akan berkencan malam minggu dengan saya. sebetulnya saya senang sekali dia keluar pintu rumah dengan senyuman yang seperti biasa, dia tertawa kecil dan bingung kenapa saya tiba-tiba datang. ternyata dan amat mengecawaka, dia suadah ada janji dengan teman-temannya. saya berpikir waktu dalam perjalanan tadi, nanti setelah dia memaafkan saya dan keadaan kembali normal, akan saya ajak dia lihat Ello di ptc. gagal. yasudah saya urungkan niat saya, saya dengan sabar menunggu dia mengajak saya ikut bersama mereka, ternyata dia tidk mau saya ikut. dia mengusir saya dengan tidak langsung. dengan terus berkata bahwa dia sudah ada janji. tetapi, keadaan berubah 180 derajat ketika teman-temannya pergi meninggalkan kami berdua. mood Dinda pun berubah. dia sempat maraha ke saya karena saya telah merusak acaranya. saya pun juga bersedih karena saya tidak dianggap oleh dia, saya dipermalukan di depan teman-temannya, niat bak saya ditolak mentah-mentah karena dia niat pergi dengan teman-temannya.

tidak lama kami cekcok, temannya pun datang berniat mengambil helm yang dia sita waktu mereka mau pergi. karena saya sudah tidak dianggap lagi disana yasudah saya pergi. saya titipkan coklat itu karena Dinda tidak mau menerimanya. saya tahan air mata saya sampai saya sudah tidak terlhat laagi oleh mereka. dan saat perjalanan pulang, mata saya pun tak kuat lagi menahannya, saya menangis. menangis sekeras-kerasnya di perjalanan dengan helm tertutup. sedih, kecewa, patah hati, menyesal, semua kumpul jadi satu saat itu. saya menangishebat saat perjalanan. saya putuskan untuk menelpon dia saat perjalanan. dia angkat. dan dia hanya menjawab pertanyaan saya dengan 'belum tau' 'ya'. semakin keras air mata yg turun saat itu. sungguh, saya benar-benar hancur dengan membaca sms dari dia tidak lama setelah telepon "KITA UDAHAN AJA YA." tangisan saya pun sudah tidak bisa terkendali lagi, benar-benar hancur. saya sudah tidak tau harus bicara apa lagi ke dia. saya putusakn untuk putar balik dan kembali ke rumahnya secepat mungkin dan dengan air mata yg sama cepatnya turun.

useless. ya itu yg terjadi saat sampai dirumahnya. dia sudah pergi sama teman-temannya. kebetulan ada adiknya yg juga mau pergi. dia bilang bahwa Dinda sudah pergi. sungguh semakin terpuruk.
saya putuskan saya tunggu dia sampai dia pulang. saya sms dia kalau saya tunggu dia. dia bilang tidak usah menunggu karena dia pulang malam. saya tetap akan menunggu karena saya ingin mempertahankan hubungan ini. kami debat di sms, dia bilang sudah tidak ada yg harus dibicarakan lagi. dan singkat cerita, keberadaan saya diketahui oleh masnya, karena ada tamu yang datang. saya disuruh masuk. yasudah karena saya tau ini akan menunggu lama saya masuk. tidak lama, orang tua dan mbaknya pun datang. mereka kaget karena saya sendiri daritadi dan menunggu kepulangan Dinda. mbaknya pun sempat bertanya kepada saya ada apa sebenernya, saya ceritakan semua. dan mbaknya pun hanya bisa berusaha menguatkan saya. karena dia tahu, bahwa Dinda memang mudah emosi, dan keras. sendiri lagi meunggu. tidak lama kemudian, Dinda sms saya, dan dia semakin marah karena saya menunggu dia dan mamanya sempat menelponnya dan memarahinya. dia sms "MAKASIH LO YA SUDAH NGRUSAK ACARKU SAMA ANAK2" sedih. merasa bersalah. akhrnya saya bilang ke dia, saya berniat untuk pulang, tapi ternyata dia sudah dekat. terlambat. 5 menit kemudian, dia datang. tidak ada kontak mata, sapaan sekalipun kepada saya waktu dia datang. dia duduk disebelah saya, dan langsung membaca koran seakan tak peduli keberadaan saya. saya minta maaf karena meusak acaranya, dan berterima kasih karena masih mau pulang demi saya. 

saya coba rundingkan kembali keputusan dia untuk selesai. menangis. ya saya menangis saat dia sudah mantapkan keputusannya. dia sedikit lulluh melihat saya. dia genggam tangan saya dan berusaha membuat saya tetap kuat dan menerima kenyataan pahit ini. sungguh saya tidak kuat lagi. untuk kesekian kali saya menangis didepannya, merengek agar semua kembali normal. namun tetap saja gagal. tidak ada kesedihan di wajahnya. memang ini yang dia inginkan. PUTUS. 

lagi-lagi saya pulang dengan tangis sepanjang perjalanan. ternyata memang sudah tidak bisa diselamatkan lagi kali ini. dia belum srek sama saya, dia tidak mau paksakan. dia bilang aku berubah. seharusnya dia tau, rasa sayang ini akan tetap sama dan tidak akan berubah, walau cara saya yg berubah. sungguh amat sangat disesalkan. 

ya mungkin saat ini saya harus terima kenyataan ini. tapi saya masih berharap dia kembali. mungkin saya harus mulai pdkt lagi dari awal atau let her go. saya masih bingung. 
tapi yang jelas terimakasih buat 14 bulan ini, kamu benar-benar membuat saya bahagia selama ini, kamu sudah merubah saya menjadi lebih baik. terima kasih mau menerima saya apa adanya seperti ini. kamu benar-benar berhasil membuat saya stuck ke kamu. 
maaf. maaf sekali saya tidak bisa jadi pacar yang kamu inginkan, maaf saya tidak bisa sempurna, maaf saya selalu menjengkelkan, maaf saya tidak bisa menepati janji, maaf saya tidak bisa lebih baik dari mantan-mantan kamu, maaf maaf maaf. 

LOVE YOU DINDA NADYA PUTRI :')